11.04.13
Itu tanggal kejadiannya tapi baru bisa mempostingnya sekarang. Tak apalah, tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu tapi jangan disalah artikan ya. Sekali lagi menyempatkan diri untuk hadir pada Majelis Jejak Nabi di Masjid Al Falah Surabaya sebulan sekali, temanya kali itu adalah terjemahan beberapa ayat surat Al Muddassir.
Let's check this each ayat:
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ
"Wahai orang yang berselimut!".
Memiliki makna bahwa dakwah itu dilakukan terus menerus, dakwah hingga mati *hanya itu yang saya dengar karena saya datang terlambat, maaf*
قُمْ فَأَنذِرْ
"Bangunlah, lalu berilah peringatan"
Diterjemahkan per kata قُمْ
yang memiliki arti tegak, berdiri. Bahwa dakwah itu berkaitan dengan nilai-nilai. Prinsipnya bahwa kemenangan akan ada jika nilai-nilai Allah tetap bersama kita sedangkan kekalahan itu jika kesenangan akan meninggalkan nilai-nilai yang harus ditegakkan.
فَأَنذِرْ
Bahwa kita tetap memberi peringatan kepada manusia sebagai penyeru serta pelita yang bercahaya. Peringatan itu berbeda dengan kabar gembira. Karena peringatan bisa jadi sebagai ajakan penting sekaligus seruan. Peringatan itu juga memperingatkan diri sendiri secara serius. Maka perbaikilah diri sendiri dan ajaklah sesama.
وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ
"Dan agungkanlah Tuhanmu"
Bahwa peringatan agar kita mengagungkan Allah SWT. Takbir sebagai tanda bahwa manusia adalah makhluk lemah. Jangan sampai karena dakwah hingga menganggap diri ini besar. Tidak boleh seorang da'i atau penyeru kebaikan merasa dapat memberi hidayah karena hidayah itu datangnya dari Allah dan seorang penyeru hanya sebagai perantara saja.
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ
"Dan bersihkanlah pakaianmu"
Hendaknya kita memperbaiki tampilan agar tidak merendahkan ilmu yang dimiliki. Diibaratkan bahwa orang yang mencederai janji adalah orang yang suka mengotori pakaiannya sendiri. Dalam hal berpakaian itu memerhatikan antara patut atau tidak patut serta terpuji atau tercibir :)
وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ
"Dan tinggalkanlah segala perbuatan keji"
Karena satu buah dosa dapat mengantarkan kepada dosa yang lain. Beberapa akibat dari dosa seperti noda kotor di wajah, kotornya hati, kesedihan, kelemahan badan, rusaknya akal sehat dan lainnya. Selain itu pernahkah kita memikirkan akibat dari dosa? Ya akan membuat Allah berpaling, merusak ukhuwah juga.
Salah satu contoh kisahnya di zaman Rasul adalah ketika perang Uhud terdapat kaum yang mundur tidak ikut berperang karena dosa menciutkan nyali untuk berjuang. *Berjuang ini bukan memiliki makna bahwa harus berperang. Itu zaman dulu, sekarang zaman modern yang harus diperangi adalah berbagai pemikiran yang menyimpang dari ajaran islam. Itu yang paling penting.*
وَلَا تَمْنُن تَسْتَكْثِرُ
"Dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak"
Bahwa kita harus sadar sesadar-sadarnya jika jalan dakwah itu pahalanya di akhirat tidak semata di dunia. Di dunia ini sebagai cicipan sedikit seperti sebuah berita gembira bagi orang mukmin penyeru kebaikan.
Sedikit rangkumannya, semoga bermanfaat terutama untuk diri sendiri. Kajian yang istimewa setiap bulannya tiap pekan kedua di Surabaya bersama Ust Salim A. Fillah. Buat yang penasaran, silahkan datang dan menikmati shalat isya di Masjid Al Falah sebelum majelis dimulai :)
Posting Komentar
Posting Komentar