5 Tips Merawat Fitrah Cinta Ibu Tetap Menyala

Lahirnya seorang ibu, bersamaan dengan tangisan bayi pertama kalinya. Saat itulah, fitrah cinta ibu semakin kuat. Cinta sebagai pengikat jiwa keluarga. Cinta yang menghangatkan hati anak-anak.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, kelak Allah yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa al wadud (kasih sayang)

(QS. Maryam: 96)

Al wadud memiliki makna sama dengan mawaddah yaitu kasih sayang, tetapi objeknya berbeda. Jika mawaddah, objeknya adalah pasangan, sedangkan al wadud, objeknya adalah anak-anak. 

merawat fitrah cinta ibu

Fitrahnya seorang ibu adalah penuh cinta. Ibu merupakan sentral cinta keluarga. Semoga Allah Arrahman dan Arrahim memberikan keberkahan keluarga kita. Aamiin. 

Supaya fitrah cinta ibu tetap bersemayam dalam diri, perlu membangun kelekatan kepada anak yang masih beradaptasi dengan dunia, khususnya di usia 0 sampai 7 tahun. Saat berhasil membangun kelekatan dengan anak, maka membuat jiwa ibu dan anak menjadi sehat. 

Konsisten Menjaga Fitrah Cinta Ibu 

Sebagai ibu pada umumnya, pasti merasakan ragam emosi, perasaan dan pikiran dalam keseharian. Cung, yang dari bangun sampai tidur perasaannya nano-nano? InsyaAllah hati kita masih hidup yaa, tidak flat saja. 

Bukan berarti kita menolak takdir, saat merasakan hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan. Bisa jadi itu pertanda bahwa Allah memberikan pelajaran kehidupan berharga dalam menjadi peran sebagai ibu. Fitrah cinta ibu tidak akan hilang, jika senantiasa mengupayakan agar lekat dan terikat hati dengan anak. 

hal yang mempengaruhi psikologis ibu menjadi buruk

Di dalam buku Saatnya Ibu Menjadi Ibu karya Teh Febrianti Almeera, ada 5 hal yang bisa dilakukan agar fitrah cinta dalam diri ibu tetap terjaga, antara lain:

Berlatih untuk berpikir dan berperasaan positif

Seorang ibu adalah sumber energi keluarga. Energi positif yang terpancar dari ibu akan terasa pada anak dan suami, begitu juga sebaliknya. Hal itu juga berpengaruh ke bahasa tubuh kita yang akhirnya membuat anak tidak nyaman saat didekat kita. 

Terus bagaimana dong kalau merasakan perasaan atau emosi negatif? Disarankan sebaiknya melampiaskan sendiri, menghindar sejenak dari anak. Tidak mudah ya, tetapi memang perlu dilatih. 

Saat menghindar, kita berusaha untuk mengondisikan emosi sendiri agar stabil. Dengan berlatih membangun kesadaran diri bahwa anak adalah titipan Allah. Kita akan diminta pertanggungjawaban jika melakukan hal yang tidak disukai Allah karena adanya emosi atau perasaan negatif.

Menjadikan anak sebagai prioritas

Anak paling berhak mendapatkan kualitas respon terbaik dari ibu. Anak paling berhak mendapatkan pendidikan mulia dan utama dari ibu. 

First thing first. Kita perlu menempatkan yang utama sebagai pertama. Jangan sampai kita bersikap ramah kepada anak orang lain, tetapi tidak dengan anak sendiri. Kita lebih sabar menghadapi anak orang lain daripada anak sendiri. Semoga kesabaran kita sebagai ibu, tidak setipis tisu ya, teman-teman.

Ketika sudah menjadi ibu, apapun profesi di luar rumah, itu adalah sampingan. Hal yang utama dan menjadi prioritas tetap peran kita sebagai ibu, karena Allah sudah memberikan amanah tersebut kepada kita.

hak anak ibu dalam keluarga

Belajar mengatur waktu dengan baik

Pembahasan tentang manajemen atau mengatur waktu seringkali menarik. Tidak ada rumus baku karena keseharian tiap pribadi, pasti berbeda.

Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang. (HR Bukhari, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Hadits itu dapat sebagai pengingat, jika waktu luang bisa melenakan kita. Padahal, mungkin masih ada hal-hal penting lain yang terlupa untuk butuh dikerjakan juga. 

Setidaknya ada 4 hal yang perlu diperjuangkan dalam manajemen waktu, antara lain:

Me time

Siapa nih yang nggak suka dengar istilah me time? Para ibu biasanya berbinar kalau dengar kata ini kan? Yaa, me time adalah hak ibu. 

Me time pun tidak harus keluar rumah dengan durasi lama atau merogoh kocek yang dalam. Me time adalah saatnya ibu mendapatkan hak untuk menikmati waktu tanpa distraksi, bahkan jika memungkinkan tanpa anak sekalipun.

Contohnya saja saat beribadah tanpa diburu tangisan anak. Mandi, makan, membaca, menonton film Indonesia juga bisa menjadi sarana me time. Strategi me time dapat terlaksana jika ada komunikasi bersama suami untuk menyepakati beberapa hal dalam mendidik anak. 

Couple time

Couple time menjadi salah satu hal yang perlu diagendakan bersama pasangan, antara istri dan suami. Memupuk kembali cinta dengan suami, di tengah gempuran berita yang meresahkan tentang pernikahan.

Apakah couple time perlu ke hotel berduaan? Bolehlah, kalau ada waktu dan dananya. Namun, couple time juga bisa dilakukan dengan cara sederhana seperti me time, sebab fokusnya terletak pada kualitas. Tujuannya untuk menambah energi bagi fitrah cinta ibu.

Family time

Family time menjadi salah satu aktivitas yang mengisi jiwa setiap anggota keluarga dengan kehangatan. Ini menjadi waktu antara ayah, ibu, dan anak-anak untuk menguatkan ikatan satu dengan lain. Semua anggota berkumpul, berinteraksi, dan berbagi kisah.

Social time 

Social time merupakan waktu bagi ibu untuk berinteraksi secara sosial dengan komunitas atau lingkaran pertemanan. Adanya social time untuk menjaga kestabilan diri, apalagi saat seorang ibu menghadapi tantangan dalam menjalankan perannya. Ibu pun tidak merasa sendirian dan mendapatkan dukungan positif dari lingkungan pertemanan.

perlunya me time couple time family time bagi ibu

Menguasai skill dasar seorang ibu

Ketika menjadi seorang ibu, terkadang mendadak jadi ahli dalam suatu bidang. Siapakah yang seperti itu juga? Entah apakah itu karena kepepet keadaan atau memang ada bakat terpendam.

Nah, ada beberapa skill yang sebaiknya dikuasai saat menjadi ibu, antara lain:

Skill memasak

Dalam Islam, memang tidak ada dalil yang mewajibkan perempuan untuk bisa memasak. Namun, andai bisa memasak, itu akan menjadi pengikat cinta bagi suami dan anak. 

Bukankah itu hal yang baik, sebagai daya tarik kerinduan akan masakan ibu? Apalagi, saat ini kita juga mudah mengakses youtube resep memasak atau tutorial dari bloger makanan.

Skill mendengar

Secara alamiah, seorang ibu lebih mudah berbicara. Kosa kata di dalam kepala akan beputar putar dan meminta uuntuk dikeluarkan dalam bentuk tanggapan, saat ada yang bercerita. 

Saatnya berlatih skill mendengar. Memilah dan memilih respon terbaik untuk menanggapi atau mungkin menahan diri untuk tidak segera menanggapi. Anak juga butuh diterima perasaannya, kan.

Skill memijat

Skill memijat tidak perlu yang tersertifikasi sih. Memijat menjadi andalan yang dirindukan anak juga agar badannya terasa nyaman. Bonusnya lagi, dapat membuat anak cenderung terbuka untuk lancar bercerita.

Merebut golden moment

Ada beberapa waktu penting bagi anak yang membutuhkan kehadiran ibu. Sebaiknya kita tidak melewatkannya, antara lain ketika anak sedang bersedih, saat anak sakit, dan ketika anak sedang unjuk prestasi diri. 

Penutup

Peran ibu dalam mendidik anak dan keharmonisan keluarga, insya Allah semua turunannya dari cinta. Penting untuk mengupayakan agar fitrah cinta ibu tetap terjaga. Selamat memupuk cinta untuk keluarga, wahai ibu!

April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang belajar menjadi blogger, penulis dan Canva designer. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

8 komentar

  1. penting banget sih memelihara fitrah keibuan seorang perempuan. sebab, ibu bahagia akan menciptakan keluarga bahagia.

    BalasHapus
  2. Energi harus seimbang ya kak, bagaimana pun setelah menjadi ibu kita nggak boleh melupakan hal yang kita sukai karena itu sumber spark joy yang bikin kita semangat mengerjakan kerjaan rumah

    BalasHapus
  3. Masih terus belajar untuk menjadi orang tua. Artikelnya membuat saya untuk banyak belajar lagi walau anak sudah usia 20 tahun lebih

    BalasHapus
  4. Peran ibu sangat penting dalam membentuk kedekatan pada anak-anaknya. Saya sepakat bahwa dengan membangun kedekatan pada anak akan membuat jiwa ibu sehat.

    BalasHapus
  5. Sebagai seorng ibu tentu butuh kesabaran yang banyak, pasalnya tuntan keluarga juga nggak sedikit. Meskipun belum jadi ibu tapi ngebayanginnya aja berasa butuh banyak persiapan.

    BalasHapus
  6. dulu waktu belum punya anak kadang aku merasa aku ini naluri keibuannya kurang banget dan kayaknya memang begitu sih. heu. makanya nih harus benar-benar berusaha untuk bisa memunculkan naluri keibuan dalam diriku

    BalasHapus
  7. Pas lagi capek-capek nya menjalani profesi sebagai ibu kok baca artikel ini. Satu menohok satu lagi menyemangati. Menohok karena kadang saya kaya protes dengan beban pekerjaan sebagai ibu. Thanks diingtkan bahwa itu fitrah. Menyemangati karena banyak hal yang dikupas sisi positif pekerjaan sebagai ibu. Makasih ya mbak

    BalasHapus
  8. Luar biasa ya ini,aku yang belum jadi ibu,ikut terinspirasi jika kelak allah titipkan amanahnya.

    BalasHapus

Posting Komentar