Terlewatkan


Baru saja akan memasuki gerbang itu tetapi mengapa hampir mengacuhkan semua yang terlewati. Terlalu ambisius, terlalu disibukkan untuk mencoba membuka gerbang itu. Tidak tahukah banyak yang memanggil dari samping, menyeru dari belakang..


Aku baru saja tersadar karena panggilanmu dan hanya menoleh sepersekian detik. Maaf. Sudah lama aku hanya ingin sekedar menyapa, melihatmu menoleh padaku untuk tahu keadaanku. Tapi untuk apa, tidak ada untungnya untukmu, kau pun masih direpotkan dengan kesibukanmu. Aku pun takut menghabiskan waktumu untuk sekedar menoleh panggilanku.

Aku senang jika kau memanggilku dan bercerita banyak hal tentang kesibukanmu. Aku senang kau mengakhiri cerita dengan mengatakan, "terima kasih telah mendengarkan ceritaku." 
Untuk kehebohan pekerjaanku boleh aku simpan sendiri ya, aku tak ingin merepotkanmu. Aku hanya ingin kau menyapaku dan memberi senyuman penuh semangat. Itu sudah lebih dari cukup.

Tapi aku ingin mengurangi sedikit beban ini karena aku percaya orang sehebatmu tak akan aku lewatkan begitu saja

to all my beloved friends :')


"Mereka itu bersegera dalam kebaikan - kebaikan dan merekalah orang - orang yang lebih dahulu memperolehnya" [QS. Al Mu'minun:61]



April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang belajar menjadi blogger, penulis dan Canva designer. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar