3 Strategi Membacakan Nyaring pada Bayi

Assalamualaikum, teman!

Ada yang sedang punya anak bayi? Kalau anak sudah tak bayi lagi, dulu sering lakukan aktivitas apa nih untuk tumbuhkembangnya? Pasti ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk stimulasi pertumbuhan bayi. Salah satunya adalah aktivitas membacakan buku secara nyaring. Membacakan nyaring pada bayi, sudah pernah dilakukan atau belum? Aktivitas yang ternyata mempunyai dampak baik pada bayi secara tidak langsung.

Aku dulu tidak terlalu paham tentang membacakan nyaring. Tapi suka saja bersuara keras membacakan buku. Saat anak masih berumur beberapa pekan, ada yang memberikan kado boardbook seukuran genggaman tangan. Mungil, tapi cocok untuk dibacakan ke anak bayi. Selain itu, biasanya aku bersuara keras membaca buku yang sedang kubaca. Hehe. Barulah di usia anak di atas 6 bulan, sedikit-sedikit membeli buku untuknya. 

Hasilnya apa? Qodarallah, anak tidak mengalami keterlambatan bicara. Sesekali, anak juga "membaca" buku sepemahamannya alias dengan bahasa sendiri. Bahkan seakan sudah bisa membaca buku padahal itu adalah hapalan karena sering dibacakan. MasyaAllah.

Setelah mengikuti training of trainer read aloud pada bulan November 2020 dan membaca buku Membacakan Nyaring karya Bu Roosie Setiawan, jadi termotivasi untuk lebih sering membacakan nyaring ke anak. Apalagi American Academy of Pediatric mengeluarkan rekomendasi pentingnya membacakan buku untuk bayi sejak baru lahir. Ternyata, hal itu menjadi salah satu kunci orang tua agar bayi terpapar stimulasi berkualitas.

Pada 20 April 2021, alhamdulillah diberi kesempatan untuk berbagi tentang membacakan nyaring dalam kuliah Whatsapp bertema Bermain Berhikmah. Ada 3 dari 4 pertanyaan yang masuk, kebingungan tentang cara membacakan nyaring pada bayi ataupun balita. Tulisan ini sebagai pengingat pribadi mengenai strategi membacakan nyaring pada bayi.

Baca juga: Buku Favorit Keluarga, Tumbuhkan Minat Baca.

Mengapa Membacakan Buku sejak Bayi sangat Penting?

Aktivitas membacakan buku secara nyaring sejak bayi, dapat merangsang tersambungnya serabut-serabut otak bayi. Masa perkembangan bayi yang bisasanya disebut golden age, sangatlah cepat dan tak akan terulang lagi. Perkembangan bukan hanya pada bagian tubuh secara fisik saja, tapi juga perkembangan otak anak.

Otak bayi yang baru lahir  terdiri dari serabut berjumlah triliunan yang masih belum tersambung. Sehingga dibutuhkan stimulasi yang berkualitas dan baik untuk menyambung serabut-serabut itu. Stimulasi bisa berupa kosa kata yang berkualitas. 

Eh, tapi bagaimana caranya agar ucapan orang tua memiliki kosa kata yang berkualitas? Rasa-rasanya, prestasi sekolah, pas-pasan. MasyaAllah, ternyata kosa kata berkualitas bisa didapatkan dari membacakan buku secara nyaring sejak bayi. Menarik banget ya? Orang tua juga mendapat manfaatnya.

Bagaimana Tahapan Membacakan Nyaring?

Ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan oleh orang tua atau orang yang akan membacakan buku secara nyaring. Tahapan itu, antara lain adalah:

Tahap Persiapan

  • Merencanakan tujuan membaca.
  • Pilih buku yang sesuai.
  • Lakukan pra-membaca dan baca ulang agar tahu jalan cerita.
  • Berlatih membaca agar intonasi menarik dan menggunakan gerak tubuh.

Tahap Awal Membacakan Nyaring

  • Mulai dengan percakapan pembuka.
  • Tunjukkan sampul buku atau bacaan dan ceritakan gambaran singkatnya.
  • Sebut judul, pengarang dan ilustratornya.
  • Menyusuri ilustrasi sampul buku atau bahan bacaan.

Saat Membacakan Nyaring

  • Tetap tanggap dan berkomunikasi dengan anak-anak.
  • Bantu anak-anak untuk mendengar dan menikmati cerita.
  • Bacakan dengan suara yang dapat didengar anak-anak dan tidak terlalu cepat.

Setelah Read Aloud

  • Biasakan menutup aktivitas read aloud dengan meringkas, usahakan menggunakan kalimat sederhana.

Strategi Membacakan Nyaring pada Bayi

1. Memilih buku yang sesuai usia bayi

Bayi baru lahir memiliki keterbatasan dalam fokusnya. Terbatas juga dalam melihat warna-warna cerah. Sebaiknya bayi banyak terpapar dengan gambar berwarna hitam dan putih. Selain itu, memilih buku-buku berima akan lebih memberikan respon yang tepat untuk bayi. Secara fisik buku, bayi dapat diberikan buku kontras berwarna hitam putih, buku berjenis soft book atau buku bantal. Selain itu, bisa juga dikenalkan dengan boardbook.

2. Orang tua meluangkan waktu 

Membacakan buku secara nyaring butuh fokus yang utuh. Tentu sebagai orang tua atau pendamping bayi, harus bersedia meluangkan waktu minimal 10-15 menit. Mengapa begitu? Supaya anak mendapatkan manfaat dari membacakan nyaring.

3. Memilih waktu dan tempat yang tepat

Saat melakukan aktivitas membacakan nyaring, usahakan anak bayi sudah terpenuhi kebutuhannya. Bayi tidak dalam keadaan mengantuk, tidak lapar atau sedang tidak rewel.

Manfaat Membacakan Nyaring pada Bayi

Ada banyak manfaat membacakan nyaring jika dilakukan orang tua pada bayi. Meski tidak langsung terlihat, tapi pasti nantinya akan merasakan. Beberapa manfaat itu, antara lain:
  • Meningkatkan bonding dengan orang tua.
  • Membantu perkembangan otak agar optimal.
  • Melatih kemampuan mendengar.
  • Menambah kosakata pada anak bayi.
  • Memperkenalkan konsep buku sebagai media yang menarik.

Kesimpulan

Bayi baru lahir yang sepertinya tidak merespon saat dibacakan buku, tapi akan memberi dampak padanya. Ternyata dapat membantu stimulasi secara tidak langsung. Beragam manfaat itu, tidak mungkin didapat secara instan. Orang tua harus melakukan secara konsisten. Yuk, sama-sama kita membacakan nyaring pada bayi setiap hari.

Sebagai orang tua, pasti ingin agar anak mencintai buku dan membaca saat dewasa kelak. Kalau anak sudah tidak bayi, tidak ada kata terlambat untuk memulai kok. Ayo membacakan buku secara nyaring bersama anak!

Referensi:

Setiawan, Roosie. 2017. Membacakan Nyaring. Bandung


April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang memutuskan kembali mengajar sebagai guru komputer sekolah dasar. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

25 komentar

  1. Ternyata sejak bayi sudah bisa dibacakan nyaring ya mbak. Saya memulai membacakan nyaring anak2 sejak usia 3-4 tahun, dan saya mendapatkan manfaat yang luar biasa dari kegiatan ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. MasyaAllah ternyata sudah merasakan manfaat dari aktivitas ini ya Mbak

      Hapus
    2. Alhamdulillah sudah, karena saya mantan guru PAUD jadi kegiatan membacakan cerita dan mendongeng sudah sering dilakhkan di sekolah. Setelah menikah dan punya anak langsung dipraktekin ke anak.

      Hapus
  2. Wah kece nih tipsnya mba. Emang anak itu harus distimulasi sejak dini ya mba biar kemampuan verbal linguistiknya berkembang maksimal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul, verbal linguistik berkembang. Terima kasih sudah mampir Mbak

      Hapus
  3. Kami di rumah juga rajin membacakan sejak si Kecil masih 4 bulan. Gak apa-apa buku yang banyak gambarnya, ngarang-ngarang aja ceritanya apa. Anak senang sambil memerhatikan gambar. Semoga manfaatnya banyak yah...

    BalasHapus
  4. Dulu waktu anak-anak masih kecil, saya juga hampir setiap malam membaca nyaring untuk mereka Dan mereka senang sekali dengan kebiasaan itu

    BalasHapus
  5. Penting banget membacakan cerita utk anak khususnya di 1000hpk utk menstimulasi otak anak. Thank you mak artikelnya bermanfaat sekali

    BalasHapus
  6. Bayi meski kelihatan tak merespon saat dibacakan buku, sebenarnya dalam dunia mereka, mereka menyimaknya dengan cara mereka sendiri ya. Hasilnya kecerdasarn literasi dapat meningkat dan dapat dilihat pada kecerdasan2 lainnya saat sekolah.

    BalasHapus
  7. Yes, memnag mesti konsisten ya. Bayi baru lahir yang sepertinya tidak merespon saat dibacakan buku, tapi akan memberi dampak padanya nanti
    Akan bantu stimulasi secara tidak langsung berarti ya membaca nyaring ke bayi

    BalasHapus
  8. bermanfaat sekali ya, meskipun si bayi belum ngerti apa yang dibacakan. Tapi bisa menjadi stimulus yang bagus untuk si bayi.

    BalasHapus
  9. Saat anakku masih bayi, yang jadi andalan adalah buku kain dan boardbook. Noardbook harus bener-bener yang kualitasnya bagus agar awet.

    BalasHapus
  10. Ternyata membaca nyaring juga ada manfaatnya ya mba, saya baru tahu. Kadang suka takut kan ya kalau membcakan cerita terlalu keras ke anak

    BalasHapus
  11. Wohooo banyaaakk banget manfaatnyaaa
    ini bisa dibaca oleh para mahmud alias mamah muda
    semangaattt!

    BalasHapus
  12. Alhamdulillah saya termasuk yang menerapkan read aloud ini sejak anak masih bayi, memang kerasa manfaatnya sekarang usia anak hampir 3 tahun dia seneng aja bca-baca buku. Selalu tertarik kalau diajak bercerita melalui buku.Semangat semoga konsisten terus, Mbak..

    BalasHapus
  13. Otak bayi yang baru lahir terdiri dari serabut berjumlah triliunan yang masih belum tersambung. Sehingga dibutuhkan stimulasi yang berkualitas dan baik untuk menyambung serabut-serabut itu. Stimulasi bisa berupa kosa kata yang berkualitas. >>>> ibu2 di desa saya menstimulus otak bayinya dengan membaca zikir, Mbak. Caranya, saat menina bobo anaknya dia bernyanyi layaknya emak2. Tapi syairnya kalimat2 zikir. Terima kasih telah berbagi. Selamat malam.

    BalasHapus
  14. Memang banyak ya manfaat membacakan nyaring ke bayi. Terbukti ke anak saya. Anak jadi suka buku, banyak kosakata baru yang didengar dan belajar juga jadi ceritanya

    BalasHapus
  15. Wah iya ternyata membacakan nyaring pada bayi ini manfaatnya banyak sekali ya kak, nanti kalau punya baby dicobain ah

    BalasHapus
  16. Menyenangkan sekali mendampingi setiap fase tumbuh kembang anak ini.
    Aku dulu juga senang sekali membeli buku bantal ((soft book)) yang ada aktivitasnya seperti bunyi kresek-kresek, resleting, tali temali, teethering.

    Canggih zaman sekarang mah yaa..
    Semoga dengan membaca nyaring pada bayi, kita semua bisa semakin dekat dengan anak secara fisik juga mental.

    BalasHapus
  17. Bener nih, dengan membacakan cerita/dongeng kepada anak. Bisa melatih anak untuk kreatif dan lebih berimajinatif. Apalagi sekarang banyak app bacaan anak ya jadi referensi bacaan makin beragam.

    BalasHapus
  18. Anak sulung yang udah bisa baca sendiri aja, masih seneng kalau emaknya read aloud buat dia, hehe. Katanya lebih seru kalau bunda yang bacain.

    BalasHapus
  19. Artikelnya bermanfaat banget mbak. Masih banyak mama mama yang menganggap membacakan buku ke bayi itu nggak berguna karena si bayi belum maksud. Ah padahal kan itu stimulasi juga buat anak ya.

    BalasHapus
  20. ternyata banyak banget ya manfaatnya membacakan nyaring buat anak. pantas nih orang luar negeri sana selalu bacain buku ke anaknya sebelum tidur. aku sendiri masih belum konsisten mbak bacain buku ke anaknya. kadang anaknya yang ngantuk atau akunya yang capek

    BalasHapus
  21. ini perlu banget ya sejak dini sudah diperkenalkan dengan bacaan

    BalasHapus
  22. keren mba ...
    artikelnya menarik dan bermanfaat

    salam hangat

    BalasHapus

Posting Komentar