Pancaran Bahagia menjadi Ibu Rumah Tangga

14 komentar

Siapa sih yang tidak ingin hidup bahagia? Menikmati ritme kehidupan sehari-hari dengan peran apapun. Begitu juga, saat menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga. Profesi yang katanya, aktivitasnya cuma itu-itu saja. Mungkin sekilas terlihat menjadi ibu rumah tangga yang bahagia karena bisa seharian haha hihi dengan anak. 

Ibu rumah tangga juga manusia biasa yaa, pasti ada perasaan jenuh, sedih, marah atau lainnya. Sebetulnya, bukan rutinitas keseharian yang membuat lelah. Namun perasaaan jenuh, emosi atau pikiran negatif lainnya yang seakan-akan merasa sebagai ibu rumah tangga paling lelah sedunia. Merasa jadi sosok yang paling butuh me time atau pembenaran lainnya. Itu saya sih.


pancaran bahagia menjadi ibu rumah tangga

Namun, ketika menceburkan diri ke suatu komunitas, membuat saya lebih membuka pikiran tentang peran ibu rumah tangga. Pilihan menjadi ibu rumah tangga secara penuh, ibu rumah tangga yang bekerja dari rumah atau bekerja di ruang publik adalah sama-sama hebatnya. Ternyata, bahagia bisa diciptakan dalam menjalani berbagai peran ibu yang sudah dipilih secara sadar.

Karena saya sebagai ibu rumah tangga yang terkadang bekerja dari rumah, maka saya pun berhak bahagia dengan cara baik dan benar. Bukan hanya merasa oke, tapi masih ada perasaan tidak nyaman yang menggerogoti hati terdalam. Yaa, kadang sebagai perempuan kan mudah menyembunyikan perasaan. Wajah seolah tenang, padahal di dalam hati seperti genderang mau perang.

Kunci Bahagia menjadi Ibu Rumah Tangga

Perasaan itu terkadang menular. Mungkin ada yang pernah merasakan dekat dengan teman yang lagi badmood? Suasananya mencekam gitu deh. Apalagi sebagai seorang ibu yang menjadi porosnya keluarga. Duh secara tidak langsung, perasaan ibu akan berpengaruh pada seisi rumah.

Beberapa kunci yang saya dapatkan dari teman-teman atau buku untuk saya praktikkan selama ini, antara lain:

Bersyukur

Bersyukur bukan hanya dalam bentuk ucapan, tapi tindakan juga. Bersyukur dengan segala nikmat yang Allah berikan dengan beribadah. Memulai aktivitas pagi hari dengan ibadah, seperti charge energi untuk menikmati ragam aktivitas di rumah.

Bagi yang beragama Islam, jika terbiasa bangun sebelum Subuh, dapat shalat sunnah terlebih dahulu. Lanjut tilawah, baca Al Ma'tsurat atau hal lain yang membuat mood tenang di pagi hari, misal journaling. Sempatkan juga untuk evaluasi, adakah perasaan insecure hari ini? Lalu, selipkan rasa syukur menjelang tidur di malam hari.

Mencari tahu potensi dan kembangkan minat bakat

Di zaman teknologi ini, banyak sarana untuk menggali potensi, minat atau bakat kita. Lalu menemukan wadah yang tepat untuk mengembangkannya. Secara sederhana kita mengenalinya dengan menggunakan kuadran untuk identifikasi lewat aktivitas yang bisa dan suka untuk dikerjakan. Seperti kawan blogger saya, Mbak Shyntako yang suka menulis dan mengulik konten. Beliau menjadi founder Yo Ayo Project yang berawal dari aktivitas kesukaannya.

mencari dan mengembangkan potensi minat bakat ibu

Merawat kesehatan mental dan fisik

Merawat kesehatan mental dapat dengan melakukan self care, menikmati me time, couple time atau family time meskipun di rumah saja, sebab kita sudah berlatih syukur. Tidak lupa untuk menjaga kesehatan fisik. Itu salah satu cara bersyukur telah diberikan fisik utuh hingga saat ini

Menyalakan Hormon-hormon Bahagia

Saya teringat dengan pesan Bunda Euis Kurniawati, seorang praktisi talent mapping di acara kulzoom komunitas Ibu Profesional Suramadu. Bahagia yang sesungguhnya adalah florist, bukan hanya feeling good berada di zona nyaman. Florist maksudnya adalah bertumbuh, menerima luka dan mampu beradaptasi. Sedangkan feeling good di zona nyaman adalah tidak produktif, menolak luka dan mengeluh pada realita. Ngeri ternyata. Semoga kita termasuk bahagia yang florist

Apa saja hormon-hormon bahagia yang semestinya kita nyalakan itu? Ada 4 macam, antara lain:

1. Dopamin

Hormon ini akan meningkat jika mendapat apresiasi. Kalau tidak dapat apresiasi dari orang lain, ya apresiasi diri sendiri. Beri reward pada pencapaian dan target pribadi. Meskipun nampak kecil bagi orang lain, tapi menurut kita butuh perjuangan. Dengan begitu, kita berusaha lebih baik dari sebelumnya.

2. Oksitosin

Hormon yang akan bertambah karena sentuhan fisik. Kita bisa memulai ngobrol atau berinisiatif salim dengan suami atau memeluknya. Bisa juga dilakukan bersama anak. Hormon ini sangat dibutuhkan khususnya pada ibu menyusui. Tentu ASI semakin bertambah luber jika bayi menyusui langsung atau mendapat pijatan dari suami.

3. Serotonin

Hormon yang terdapat pada pencernaan. Maka, pencetusnya adalah makanan dan minuman. Makanan yang bisa menjadi mood booster, misalnya coklat, anggur. Namun, perlu diingat agar tidak terlalu berlebihan dalam mengonsumsi.

4. Endorfin

Hormon yang semakin bertambah jika melakukan sesuatu yang disukai atau bergerak aktif. Sudah tidak diragukan, bahwa pekerjaan rumah tangga membutuhkan bergerak aktif yaa. Kita bisa pilih melakukan aktivitas mana yang paling disukai, misal menyapu, berbelanja, memasak, berkebun atau mencuci piring? Selain itu, berolahraga juga bisa menjadi pilihan untuk meningkatkan hormon ini.

hormon bahagia ibu rumah tangga dalam beraktivitas fisik    

Ketika seorang ibu bahagia tentu berdampak pada kondisi keluarga. Kok bisa? Karena ibu poros utama dalam merawat keluarga. Kalau ibu tak nyaman dalam merawat, tentu anak juga akan merasakan ketidaknyamanan. Begitu juga saat menjalankan peran sebagai istri. Jika aura positif kurang terpancar akan terasa menggelisahkan setiap aktivitas suami. 

Kesimpulan

Ternyata ada kaitannya antara menjalankan peran sebagai istri atau ibu yang bahagia dengan produktif. Kalau kata Bunda Euis, saat istri atau ibu bahagia, keluarga akan harmonis. Sebab, anak dan suami bahagia hingga dapat tingkatkan produktivitas suami. Bukan cuma istri yang produktif tapi suami juga. Jelas dong, tak ada omelan yang mempengaruhi pekerjaan suami. 

Bahagia menjadi ibu rumah tangga adalah sesuatu yang penting diupayakan dari dalam rumah. Semua personel dalam rumah akan merasakan pancaran kebahagiaan. Yuk, luruskan niat untuk gapai bahagia dalam menjalankan peran saat ini. Bagaimana menurut teman-teman?


April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang memutuskan kembali mengajar sebagai guru komputer sekolah dasar. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

14 komentar

  1. Kadang suka kesel n capek tapi Allah selalu ingetin lewat apa saja spaya beryukur dan ngasih liat orang yang sedang kekurangan makanya aku selalu ingat bahwa menjadi istri solehah dan ibu yang baik adalah ridho nya Allah, kadang pahala aku, insya Allah apa yang aku lakukan ibadah yang disukai Allah

    BalasHapus
  2. Salah satu kunci kebahagiaan sebuah rumah tangga adalah kebahagiaan ibu. Ibu yang bahagia akan menularkan kebahagiaan tersebut kepada anggota keluarga yang lain. Mari jadi ibu yang bahagia.

    BalasHapus
  3. hormon-hormon tersebut selain dapat dipengaruhi orang lain paling utama adalah didorong dan diciptakan oleh diri sendiri ya mba, semoga saya juga menjadi istri yang bersyukur agar selalu bahagia

    BalasHapus
  4. setuju banget nih Mbak, sebagai Ibu Rumah Tangga yang job desknya tiada tara, kita harus selalu bersyukur, bersyukur dengan apa yang diberi saat ini termasuk bersyukur diberi kesehatan dan nikmat-nikmat yang ada biar kita bisa bahagia dan menjalani hidup dengan nyaman.

    BalasHapus
  5. Aku sepakat banget mom yang nomer dua, abis kalo kita gak inisiatif paksu mah suka cuek ya, hehehe.

    BalasHapus
  6. Setuju banget ini Mbak. Ibu yang bahagia bisa memancarkan kebahagiaan untuk orang sekitarnya. Memang kebahagiaan ini harus kita yang mengusahakan ya Mbak. Tidak bisa menggantungkan pada orang lain.

    BalasHapus
  7. betul, ibu poros utama dalam merawat keluarga. Sebelum merawat keluarga tentunya dirinya sendiri juga butuh benar-benar bahagia dan terawat mentalnya

    BalasHapus
  8. Setuju banget kak, apalagi aku yang masih baru menjadi ibu rumah tangga nih harus terus belajar banyak

    BalasHapus
  9. Setuju, Mbak. Kita tidak dapat menjadi ibu yang sempurna. Yang bisa kita upayakan adalah menjadi ibu yang bahagia.

    BalasHapus
  10. Walau sebagai ibu rumah tangga, untuk mencapai kebahagiaan diri menurut saya tetap ada waktu untuk me time sih.. Karena setiap waktu setiap hari selalu berhadapan dengan pkerjaan rumah tangga, anak, juga suami.. Mencapai kbahagiaan diri agar org dsekitar kita jg ikut bahagia..

    BalasHapus
  11. Ibu rumah tangga juga wajib bahagia, setelah dia membahagiaan seisi rumah, maka tak ada salahnya untuk ambil porsi membahagiakan diri. Sederhana banget kok cara untuk sederhana bagi ibu rumah tangga

    BalasHapus
  12. Bener banget ya Mba, kalau sang Ibu bahagia seluruh rumah merasakan aura bahagia juga. Makanya setiap perempuan yang udah jadi ibu atau istri memang harus bahagia. Bersyukur dan bisa menjalani passion juga bisa membahagiakan seorang IRT

    BalasHapus
  13. Menjadi ibu bahagia adalah keinginan saya tiap hari tp kadang ada ada aja yang membuat hati ini bad mood seharian

    BalasHapus

Posting Komentar