Ide Bermain Minim Budget, Penuh Manfaat

 "Bunda, ayo mau main apa yaa?"

Pulang sekolah, terkadang anak melontarkan pertanyaan seperti itu. Usia pre school atau kisaran 5 tahun, meskipun sudah sekolah, tapi masih nagih aktivitas bermain di rumah. Biasanya saya manfaatkan ide bermain yang minim budget.

Namun, terkadang anak punya inisiatif bermain seru-seruan dengan idenya. Anak bermain dengan imajinasi atau kehendaknya sendiri. Kita bisa sediakan fasilitas atau memanfaatkan fasilitas alam sekitar. 

Berbicara tentang ide bermain, berkaitan dengan stimulasi anak. Harapannya adalah tuntas motorik anak untuk tumbuh kembang di masa yang akan datang. Hal itu merupakan investasi sepanjang hayatnya. 

ide bermain anak yang minim budget

Seperti kita tahu, bahwa bermain adalah dunianya anak-anak, apalagi saat usianya belum 7 tahun. Agak aneh ketika ada yang mengomentari anak usia dini pra sekolah yang dibilang tidak belajar, hanya bermain saja. 

Kelihatannya anak sedang melakukan hal sederhana, seperti menyendok atau menyekop pasir, meronce, menjahit, mencocok, melompat, berlarian atau aktivitas yang tidak memegang alat tulis di luar ruangan. Padahal beragam aktivitas bermain itu untuk menunjang proses belajarnya kelak.

Jenis Metode Bermain Anak

Ada yang memiliki pendapat bahwa bermain dengan anak, sebaiknya dilakukan secara terstruktur. Namun di lain pihak, ada yang berpendapat bahwa anak-anak lebih baik diberi kesempatan bermain secara bebas. Padahal, keduanya sama-sama penting dan bermanfaat. 

Bermain terstruktur

Bermain secara terstruktur ini diawali dengan panduan atau pembimbing yang memberikan contoh. Lalu mengamati anak, apakah tujuan dari pembelajaran permainan tersebut dapat tercapai.

Permainan secara terstruktur menurut Verywell Family merupakan segala aktivitas yang menawarkan suatu tujuan pembelajaran tertentu kepada anak. 

Terlihat kaku ya. Padahal permainan terstruktur bisa dilakukan secara sederhana, tapi memiliki tujuan yang jelas dan tepat. Misalkan, bermain mengurutkan pola atau obyek, mengajarkan anak melempar bola dalam keranjang, permainan olahraga dan masih banyak lainnya.

Bermain bebas

Bermain tanpa panduan atau arahan orang tua, serta tidak menyertakan perangkat elektronik. Kalau sudah mentok dalam memberikan ide permainan anak, atau belum bisa memberikan arahan dalam permainannya, kita bisa memanfaatkan metode bermain secara bebas ini. Hihi. Ada juga yang no ribet-ribet club?

Bermain bebas atau sering disebut dengan istilah free play adalah metode bermain pada anak-anak secara bebas. 

Memberikan kesempatan pada anak untuk eksplorasi minat atau kesukaannya. Bermain bebas dengan memanfaatkan benda di sekitar atau berimajinasi. Saat bermain bebas tersebut, anak juga dapat mendapatkan keterampilan sosial dan emosional.

Kedua metode tersebut, sama pentingnya dan mempunyai manfaat bagi anak. Bukan lagi tentang metode mana yang terbaik, tetapi metode yang tepat sesuai kebutuhan anak dan orang tua. 

Tips Menemukan Ide Bermain Minim Budget

Anak-anak usia dini atau pra sekolah, tentu sangat membutuhkan aktivitas bermain untuk berbagai perkembangannya. Meskipun anak sudah bersekolah, tetap perlu aktivitas untuk mengisi hari-harinya di rumah.  Apalagi kalau bermainnya itu tanpa distraksi gadget, rasanya semakin menguatkan bonding orang tua dan anak walaupun sebentar. Nah, aktivitas belajar di rumah, dapat dikemas dengan bermain secara menyenangkan.

Namun, namanya ibu-ibu kadang memiliki kendala ide yang mentok. Saking banyaknya aktivitas yang perlu dikerjakan, hingga rasanya bingung jika mencari ide bermain untuk anak. Adakah yang begitu juga?

Saya jadi teringat dengan materi sharing dari Instagram Live yang diadakan oleh Komunitas Bunda 1011. Saat itu, narasumbernya adalah Mbak Gea Kharisma. Beliau membagikan tips menggali ide bermain bersama anak saat di rumah. Menurut saya, ide bermainnya  minim budget, tapi penuh manfaat. Beberapa tipsnya, antara lain:

1. Sesuaikan dengan usia serta kondisi anak

Sudah jelas sekali, bahwa perbedaan usia anak, maka perkembangannya juga berbeda. Hal-hal yang perlu distimulasi pasti berbeda. Namun, usia juga bukan jadi patokan dalam stimulasi. Kembali lagi ke kebutuhan berdasarkan kemampuan anak. 

Ada standar tumbuh kembang anak yang dapat dijadikan acuan. Hal itu bukan jadi ajang saling membandingkan. Setiap anak butuh stimulasi dengan ide bermain tepat. Setiap anak adalah unik, spesial dan istimewa. Jika sampai batas red flag, anak belum dapat mengikuti. Ada baiknya kita berkonsultasi pada ahlinya. 

2. Gunakan bahan-bahan yang ada di rumah

Jika kita browsing melihat ide bermain yang bertebaran, apakah sempat merasa ciut atau berpikir harus membeli sarana bermainnya? Boleh saja, jika kita memiliki alokasi dana untuk membelinya. 

Jika dirasa belum ada alokasi dana, kita bisa memanfaatkan bahan-bahan yang ada di rumah. Inspirasi membuat ide bermain bisa kita dapatkan jug dari internet. Insya Allah tersebar banyak sekali. Bahanbahan yang sering direkomendasikan untuk bebikinan adalah kardus bekas, stereofoam, sedotan, kertas, botol bekas dll.

Bahkan kita bisa memanfaatkan bahan dapur, alam atau lingkungan sekitar kita sebagai bahan bermain. Misalnya saja, kulit telur, ampas kelapa, dedaunan, ranting, pasir, kerikil, bebatuan atau lainnya.

memanfaatkan bahan di rumah untuk ide main anak

3. Lihat situasi dan kondisi anak saat menawarkan bermain

Anak-anak yang rentang fokusnya masih rendah, butuh usaha ekstra untuk fokus mengikuti instruksi atau arahan bermain. Sebaiknya kita memerhatikan situasi dan kondisi anak. 

Seperti pekan lalu, setelah bepergian dengan kereta selama 10 jam. Pasti terasa lelah, refereshing sejenak keluar rumah. Keluar rumah sambil mengajaknya belajar mengamati. Saat itu, ada bazaar durian murah. Ternyata duriannya berasal dari Sumatra, durian medan. Wow, saya jadi ingat dengan Mbak Trisuci yang merupakan travel blogger Medan. Hehe.

Dari situ, anak belajar melihat beragam ukuran durian. Anak belajar antri dan menunggu saat membeli durian. Dikenalkan juga sedikit aturan dan adab dalam jual beli. Sesampai di rumah, bisa bermain peran seperti jual beli dengan benda-benda yang ada. 

4. Siapkan bahan-bahan dan aturan main anak

Ketika sudah memutuskan untuk mengajak anak bermain, sebaiknya kita persiapkan betul-betul bahan dan aturan mainnya. Kadang kalau sudah  mengundang anak bermain tapi idenya belum mateng, rasanya gelagapan banget. Persiapan bermain masih belum siap, padahal semangatnya sudah on. Oh, anak auto kabur, semangatnya kendor jadinya.

ide bermain dari alam untuk mengenal warna

5. Mencari referensi ide main anak

Nah cari referensi ide main anak, susah-susah gampang. Intinya dikembalikan lagi ke poin 1 sampai 3 yang ada di atas tadi. InsyaAllah ide main kalo di Instagram, banyak bangetlah pilihannya yaa. Kita bisa menggunakan kata kunci ide bermain minim budget.

6. Ide bermain bisa dari kreasikan bacaan di buku

Salah satu referensi ide bermain selain dari internet adalah berasal dari buku. Istilah kerennya adalah bookish play. Misal nih, anak lagi belajar tema alam. Mengenalkan tentang geografi sederhana, bentuk kontur danau, lembah dll. Kita bisa tuh, misalkan dari buku cerita rakyat danau toba, lalu mengenalkan bentuk danau dengan plastisin. Kita bacakan dulu ceritanya, lalu lanjut bermain.

7. Memanfaatkan hal-hal yang disukai anak

Sesuatu yang menjadi minat dan kesukaan anak, memanglah menarik. Anak jadi lebih bersemangat bermain. Tidak ada penolakan jika situasi dan kondisinya pun mendukung. Misal anak suka dengan mobil-mobilan. Kita bisa menggunakan mainannya untuk berhitung, mengajarkan adab naik kendaraan, adab bepergian, mengenalkan waktu dan sebagainya.

8. Mencari tahu manfaat dari permainan

Supaya hemat tenaga dalam bebikinan mainan, kita perlu mencari tahu manfaat dari permainan. Benarkah sesuai dengan kebutuhan anak.

Beberapa tips tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kita. Jangan sampai kita terlalu lelah mencari dan memikirkan ide bermain minim budget, tapi lupa esensinya. Kita tidak menikmati bermain bersama anak karena terlalu berekspektasi.

Penutup

Tips menggali ide bermain lainnya, bisa mudah kita dapatkan di internet. Setelah mencari, kita tinggal praktikkan saja sambil observasi dan evaluasi perkembangan anak. Selamat berselancar menemukan ide bermain minim budget, penuh manfaat. Boleh sharing yang sudah pernah melakukannya yaa.


#Tugas2PABFLPPonorogo

#Tugas3PABFLPPonorogo

April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang memutuskan kembali mengajar sebagai guru komputer sekolah dasar. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

6 komentar

  1. yang jelas, ini ortunya yang harus lebih rajin belajar lagi biar bisa mempersiapkan ide bermain yang kreatif dan beragam. terima kasih ilmu barunya, mbak

    BalasHapus
  2. Aku selama ini lebih sering yg bebasin anak mau bermain apa, diluar gadget maksdnya Yaa. Dari situ bisa kliatan si Kaka lebih suka permainan yg mengasah kreatifitas, sementara adiknya lebih suka permainan yg kayak puzzle, atau monopoli. Nah aku bisa sekalian ngajarin ttg berhitung uang kalo udah main monopoli 😄. Biasanya mereka semangat saling lomba siapa yg asetnya ntr paling banyak 😁.

    Memang harus telaten dan sabar kalo udah ngajakin anak2 ini bermain ya mba. Terkadang pun mereka bosan juga. Di situ akunya harus pinter2 cari ide lain yg bisa bikin mereka semangat.

    BalasHapus
  3. Keren deh punya banyak ide low budget seperti ini. Sebetulnya anak itu tidak fokus pada biaya yang dikeluarkan agar bermain terasa lebih seru ya yang pentng kreativitas dan kebersamaannya didapat

    BalasHapus
  4. Inget banget kalo di masa kecil pernah nerapin tentang yang gunakan bahan-bahan yang ada di rumah ini, Mba. Emang hemat tapi tetap seru, kok.

    BalasHapus
  5. Bermain bebas nih sering aku lakukan mba. Kadang medianya semua yang ada di rumah atau sekitar. Hihi memang hemat budget banget

    BalasHapus
  6. Kalau balita masih gampang nyari ide bermain ya, mbk. Asalkan aman.
    Palagi kalo pekarangan rumahnya luas, wah betah ini anak2 main di rumput atau tanah. Dulu saya kecil inget banget bikin gubug-gubukan kecil dan main warung-warungan disitu.... kangen masa kecil, deh

    Btw, makasi banyak BL nya mbk :)

    BalasHapus

Posting Komentar