Pengasuhan Pra Aqil Baligh untuk Mengantar Kedewasaan Anak

Saya sempat membaca sebuah berita di portal media. Awal bulan ini, ada seorang siswa di Samarinda yang menantang gurunya dengan menggunakan parang. Kabarnya siswa jenjang sekolah kejuruan itu tidak terima saat ditegur oleh gurunya.

Fenomena remaja lainnya bisa kita baca di internet atau mungkin malah ada di sekitar kita. Naudzubillah, miris. Saat di lain tempat ada remaja yang berprestasi, tapi ada juga yang membuat ulah hingga meresahkan masyarakat. 

Kenakalan remaja ini seharusnya menjadi perhatian khusus semua lapisan masyarakat. Remaja merupakan calon generasi pemimpin masa depan. Namun, jika sikapnya seperti itu, bagaimana kehidupan negeri ini selanjutnya?

upaya pengasuhan pra aqil baligh hindarkan kenakalan remaja

Remaja yang terkena kasus itu sepertinya perlu cek kesehatan mental. Ada yang tidak beres dalam tingkah laku dan pola pikirnya. Mereka perlu ditangani oleh tenaga profesional bukan hanya aparat keamanan.

Perlu menggali lebih dalam akar permasalahan dari para remaja. Mungkin dengan diskusi ke konselor, psikolog atau konsultasi psikiater bisa menjadi salah satu pembuka jalan solusi. Tentu harus ada tindak lanjut dan pendampingan utama dari orang tua agar para remaja tersebut kembali ke jalan yang benar.

Penyebab Kenalakan Remaja

Pasti ada pemicu hingga para remaja berani melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma dan agama. Secara umum, ada dua penyebabnya, antara lain:

Faktor internal

Faktor yang berasal dari diri remaja sendiri bisa karena krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. 

Remaja membutuhkan eksistensi dalam kehidupan sosial. Terkadang ada yang ingin merasa keren atau terlihat keren. 

Pemahaman setiap remaja pasti berbeda tentang keren itu. Ada yang menganggap keren itu karena prestasi akademik, penampilan fisik atau bahkan merasa keren sebagai anak berperilaku negatif. Remaja sedang berada di fase mencari jati diri dan terkadang ada yang rentan dalam mengontrol diri. Akibatnya bertindak tanpa berpikir dampaknya.

Faktor eksternal

Faktor yang berasal dari luar diri remaja, seperti dari keluarga, lingkungan sekitar atau tempat pendidikan sekolah. 

Keluarga menjadi salah satu sebab terbentuknya karakter dan sikap anak. Pola asuh yang diterapkan di rumah selama ini, secara tidak langsung akan membuat seorang remaja berani bersikap apa pun kepada orang lain. Saat pola pikir remaja belum matang, maka berpengaruh pada kesulitan mengontrol diri dalam bersikap.

Selain itu, lingkungan pergaulan di rumah atau sekolah sangat mempengaruhi keseharian anak, apalagi saat di rumah kurang perhatian dari orang tua. Anak akan mencari teladan dari seseorang di luar rumah yang dianggapnya dekat dan berjasa dalam hidupnya.

Pentingnya Pendidikan Pra Aqil Baligh

Anak saya masih usia 5 tahun, tapi saya menyadari untuk perlu menyiapkan anak menuju aqil baligh. Saya tergabung dalam suatu grup Whatsapp yang berisi oborolan berfaedah. Lalu, ada rekomendasi buku yaitu Pemuda Bukan Remaja (Mengantarkan Anak Menuju Aqil Baligh dan Kemandirian Hidup), karya Kiki Barkiah. 

buku pemuda bukan remaja

Dalam buku tersebut, dijelaskan bahwa dalam pendidikan Islam, sebetulnya kita tidak mengenal fase remaja. Saat anak telah mencapai usia baligh, sudah selayaknya diperlakukan sebagai manusia dewasa. 

Namun, pada kenyataannya masih ada anak yang secara fisik sudah baligh tetapi belum mencapai aqil. Maka, hal itu dapat menjadi salah satu faktor munculnya kenakalan pada fase yang sering kita sebut remaja.

Aqil merupakan kematangan atau kedewasaan secara mental dan kemandirian hidup. Sedangkan baligh merupakan kematangan atau kedewasaan secara fisik atau biologis. Aqil baligh adalah keadaan manusia mencapai kedewasaan biologis dan psikologis, emosional, rasional dan sosial.

Idealnya, kedua hal tersebut dapat dicapai bersamaan. Namun, untuk mencapai aqil, perlu diperjuangkan melalui pendidikan. Butuh pendidikan yang mengantarkan anak menuju kondisi tersebut, perlu menjadi perhatian kita sejak dini.

Beberapa sebab pentingnya menyiapkan pendidikan aqil baligh, antara lain:

Masa pubertas anak dapat dilewati dengan singkat

Masa pubertas adalah saat terjadi perubahan hormon, organ tubuh atau sistem tubuh. Terkadang terjadi perasaan tidak nyaman di masa itu. Adanya pendidikan pra aqil baligh supaya anak tidak lama merasakan perasaan nyaman dan lebih siap dalam melaluinya.

Supaya anak mampu berpikir dan bersikap mandiri

Pendidikan pra agil baligh diharapkan dapat membedakan tentang baik buruk atau benar salah. Selain itu, mengetahui garis besar hukum hukum Allah. Anak tidak akan mudah terpengaruh hal hal yang tidak sejalan dengan prinsip imannya.

Supaya anak siap menyelesaikan masalah dengan kemampuan diri

Dari pendidikan pra aqil baligh, anak diharapkan mengetahui siapa dirinya. Anak menjadi lebih terlatih menyelesaikan masalah sesuai kemampuan dan tidak segan mengakui batas kemampuannya. 

Agar anak bahagia dengan potensi serta fitrahnya

Dengan pendidikan pra aqil baligh, harapannya anak mengetahui potensinya. Sehingga anak lebih mudah bekerja sama dengan orang lain karena memahami kelebihan dan kekurangan diri.

Agar anak menjadi pemuda yang bertanggung jawab

Idealnya dari pendidikan pra aqil baligh ini, anak menjadi tidak canggung dengan tanggung jawabnya. Lebih mudah dalam belajar membuat perencanaan lebih matang untuk perannya di kehidupan.

pendidikan keimanan antarkan anak menuju aqil baligh

Kolaborasi 10 Metode Pendidikan 

Ada beberapa metode pendidikan yang dijabarkan oleh Teh Kiki Barkiah dalam menyiapkan aqil baligh anak. Metode tersebut antara lain:

  • Pendidikan melalui kurikulum sistematis
  • Pendidikan melalui nasihat
  • Pendidikan melalui keteladanan
  • Pendidikan melalui kisah teladan
  • Pendidikan melalui penggalian hikmah
  • Pendidikan melalui pemberian hukuman
  • Pendidikan melalui penjagaan kesucian fitrah
  • Pendidikan melalui pelatihan dan pembiasaan
  • Pendidikan melalui tarbiyah langsung dari Allah (learning by takdir)
  • Pendidikan melalui pemberian amanah dan tanggung jawab

Upaya Pengasuhan Pra Aqil Baligh Agar Mencapai Kedewasaan

Masih dari buku Pemuda Bukan Remaja, ada ikhtiar atau usaha pengasuhan pra aqil baligh yang perlu disiapkan orang tua. Tujuannya agar anak mencapai kedewasaan secara psikologis, emosional, rasioanl dan sosial. Beberapa upaya itu, antara lain:

  1. Menanamkan pondasi keimanan dan ketakwaan sejak dini
  2. Memberikan beragam ilmu dan pengalaman yang membuat anak mencapai kematangan berpikir (aqil) dan berpikir kritis
  3. Berusaha menjaga segala sesuatu dari hal yang merusak fitrah anak
  4. Mendukung dan melaksanakan program pendidikan agar paham potensi, tujuan hidup dan peran dalam kehidupan dapat berkembang
  5. Menjadi tempat yang nyaman bagi anak untuk bercerita dan berbagi rasa
  6. Memperkaya pengalaman masa kecil dengan kegiatan positif, produktif, dan bermanfaat

Penutup

Islam memberi perhatian besar dalam menyiapkan anak mencapai aqil baligh menjadi pemuda. Persiapan pendidikan anak menuju aqil baligh membutuhkan proses panjang. Bahkan bisa dimulai ketika anak telah terlahir di dunia.

Fenomena kenakalan remaja dapat diantisipasi mulai dari dalam rumah. Sebagai orang tua, bisa melakukan upaya pengasuhan pra aqil baligh untuk mencapai kedewasaan anak. Semoga Allah mudahkan ikhtiar kita menjalankan amanah sebagai orang tua ya. Aamiin.


April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang belajar menjadi blogger, penulis dan Canva designer. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar