Kata perintah pertama itu yang tertangkap saat menemui Pak Zen dengan mengepalkan tangannya, pimpinan toko buku media idaman. Kerut di wajahnya, rambut yang beruban dengan tangannya yang terkadang sedikit gemetaran masih menyimpan jiwa semangat muda untuk membantu syiar agama islam. Terlihat kearifan beliau saat memberi masukan untuk majalah CAK (Catatan Arek Kampus), keaktifan beliau yang berulang kali menerima telepon dan akan segera memenuhi janji untuk bertemu dengan orang lain serta keahlian beliau dalam seluk beluk media mulai dari percetakan hingga pemasarannya.
"Masih muda kan bisa fleksibel bergerak kemana-mana. Coba kalau saya masih muda, saya pasti semangat seperti hal-hal ini (sambil menunjuk surat pengantar sponsorship CAK). Sungguh, saya serius," dengan serius beliau tetap semangat bercerita dan memberikan banyak masukan positif. Itu salah satu contoh jiwa yang tak pernah lelah melebarkan sayap dakwah islam melalui media cetak walaupun secara umur kurang memadai.
Bagaimana semangat dakwah jiwa-jiwa yang masih muda? Itulah istimewanya, berjibaku dengan kegiatan dakwah di tengah arus tugas kuliah maupun tugas akhir yang menanti untuk diproses. Tamparan keras sekali lagi agar tetap menjaga semangat dalam kegiatan-kegiatan keislaman, meskipun terkesan sebagai EO atau OC namun isinya akan terasa berbeda jika telah tercetak dengan label islami.
Jika kita tidak disibukkan dengan hal-hal baik maka kita akan disibukkan dengan hal-hal kecil lain yang seharusnya tidak membutuhkan tenaga dan pikiran yang berlebih. Perlu mencermati dan segera menyeimbangkan segala hal duniawi dengan dunia akhirat.
"Berusahalah! Dan Allah akan memenangkan orang-orang yang berusaha."
Posting Komentar
Posting Komentar