Teman Lama

Mungkin kau mempunyai arti sendiri dengan kata "teman lama". Apakah karena kita memiliki waktu intensitas yang sangat lama dalam berteman atau waktu yang sangat lama di kala itu yang telah merekam setiap kejadian kekanak-kanakan kita ketika dulu dan memori kita mencoba mengingatnya. Dulu? Sekarang pun aku merasa tetap kekanak-kanakan jika kita bertemu. Karena sikap itu tetap melekat jika aku, kau dan kita mulai asyik bercerita keadaan sekarang meskipun saat ini memiliki situasi dan orang-orang yang sangat berbeda jauh dengan kita yang dulu.

Jarak memang membatasi aku, kau dan kita kecuali yang memang perkecualian :). Namun intensitas komunikasi kita tidak berubah malah lebih sering dibandingkan ketika menghabiskan waktu hampir setiap hari di kelas, kantin, hall d4, parkiran, kamar mandi tidak terkecuali di depan ataupun di dalam musholla.

Selalu ada saja kejadian kecil yang mampu melesatkan pikiranku untuk menghubungkan memori kejadian denganmu ketika itu. Karena hampir setiap hari aku, kamu dan kita menghabiskan waktu bersama seharian sampai sore mungkin ada tambahan kegiatan lain yang menyebabkan intensitas kebersamaan kita semakin banyak. Tentu saja setiap kejadian itu sedikit sulit untuk dilupakan begitu saja, terutama satu tahun terakhir menjelang perpisahan kita, intensitas kita semakin sering meskipun aku juga sering menghilang sendiri karena ke-sok sibuk-an *kalian bilang seperti itu*.

Aku juga sering merasa bersalah jika ternyata waktu kebersamaan kita yang cukup lama itu malah membuatku semakin lama untuk berusaha mengenalmu. Aku cukup sedih ketika aku tidak terlalu paham seluk beluk keluargamu padahal kau dengan detail dapat menceritakan segala tentangku, teman lama yang macam apa aku ini ya. Maafkan aku. Meskipun terkadang akau pernah merasa sakit hati dengan perkataanmu yang aku sangat tahu bahwa kamu tidak sungguh-sungguh membenciku ketika itu.

Aku, kamu dan kita telah terpisahkan oleh jarak dan waktu sekarang ini. Tapi sepertinya aku tidak merasakan jauh dengan kalian karena alat komunikasi yang semakin canggih tetapi tetap saja aku merasa pasti tertinggal suatu hal tentang pribadimu jika tidak ada yang memancing membuatku penasaran untuk segera bertanya detailnya padamu.

Aku, kamu dan kita memang teman lama tetapi kebersaaman kita tidak akan kadaluarsa insyaAllah jika kita berada dalam paham agama yang sama dan tetap bersemangat membuat jejak-jejak baru dalam setiap kebaikan.

#Apapun Yang Terjadi Kalian Tetap Mengasyikkan

April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang belajar menjadi blogger, penulis dan Canva designer. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar