Jurnal Komunikasi Produktif Hari ke-6

Dalam hal membereskan mainan atau merapikan barang pribadi, insyaAllah Hizbi sudah mudah diarahkan. Tapi yang perlu dilatih adalah komunikasi dan interaksi dengan orang lain yang jarang ditemui. Bisa jadi ini efek jarang bertemu dan berbincang lama dengan banyak orang. 

Karena saat itu saya dan suami LDM, jadi keluarnya sesekali tiap pekannya. Tapi kalau di rumah neneknya (mertua), sebetulnya banyak bertemu orang karena berjualan. Mungkin butuh waktu dan ini kesempatan kami sebagai orang tua terutama saya untuk mengasah kepekaan diri dan terus belajar mendampingi dalam komunikasi produktif.


Temuan pembelajaran

Hari ini Hizbi bermain ke rumah saudara yang masih satu desa, hanya beda gang saja. Tujuannya ya bermain-main saja sambil mengembalikan mainan anaknya (sepupu Hizbi). Karena jarang bertemu, Hizbi masih nempel saja dengan saya. Tidak mau duduk sendiri saat lesehan. Tapi akhirnya, Hizbi memberanikan diri untuk berjalan ke belakang untuk mengembalikan mainan sepupunya. 

Asyik main, Hizbi mulai nyaman dan mau berbicara atau komentar. Apalagi saat melihat adik bayi, Hizbi sering mengomentari. Saya lihat jam di hape sudah menunjukkan 10.30. Saya ajak Hizbi untuk pulang. Ternyata Hizbi menolak.

"Ayo pulang, sudah siang, mau waktunya makan," saya coba menjelaskan.

"Nggak, nanti dulu," katanya. 

Saya hanya membatin saja, mau pakai jurus komunikasi produktif apa untuk mengajaknya. Tapi saya ingatkan sekali lagi untuk pulang sambil beberes bawaan, akhirnya Hizbi mau beranjak. Selanjutnya saya minta Hizbi untuk izin meminjam barang mainan. Hizbi hanya merespon berdiri sambil senyum. Gemes lagi kan. 

Beberapa lama masih belum keluar suaranya dan hanya berbisik. Baiklah, lanjut untuk berpamitan. Saya ajak Hizbi untuk mengatakan pamit ke Tantenya. Malah senyum dan langsung ajak keluar.

Saya ajak bicara di luar, saya puji kalau sudah mau bicara tapi suaranya lebih baik dikeraskan lagi. Mengingatkan juga supaya harus izin saat mau pulang.


Tantangan Komunikasi Produktif

Tantangannya adalah menahan diri supaya tidak membanding-bandingkan , misal seperti mas A atau B. Selain itu menantang diri untuk bersabar tidak menjelaskan berkepanjangan.

Apresiasi bintang 3 dari 5 untuk hari ini. Semangat belajar lagi untuk besok, insyaAllah.


#harike-6

#tantangan15hari

#zona1komprod

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia


April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang belajar menjadi blogger, penulis dan Canva designer. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar