Bangun tidur di pagi hari, lalu menuju ke kamar mandi untuk bersih diri sekaligus wudhu. Selesainya, anak membantu merapikan tempat tidur. Hm, pemandangan yang aduhai indah sekali, masyaAllah.
Rutinitas pagi yang dilakukan anak memang tidak selalu mulus. Sebab, biasanya dibumbui dengan nada-nada yang keluar dari mulut saya agar anak segera bangun. Saya pun melanjutkan aktivitas di dapur setelah selesai rutinitas beribadah di pagi hari. Suami juga turut membantu membereskan rumah atau persiapan di pagi hari karena sama-sama akan berangkat kerja.
Ketika sarapan sudah selesai disiapkan, tak lupa untuk mengingatkan anak agar cuci tangan dulu sebelum mengambil makanan. Mungkin terlihat sepele, tapi menjadi salah satu kunci. Rumah yang terasa rapi akan membawa pengaruh pada suasana hati.
Tidak selalu perfect setiap hari seperti itu, tetapi dengan mengawali kebiasaan positif di pagi hari. Hari-hari dalam menjalani aktivitas di tempat kerja, sekolah dan juga rumah, insyaAllah akan lebih produktif. Bukan yang uring-uringan begitu. Sebab, kuncinya berawal dari kebiasaan bersih.
Apa Itu Kebiasaan Bersih?
Kebiasaan bersih bukan hanya tentang rumah yang terlihat kinclong. Debu pun tak rela untuk hinggap karena senantiasa dibersihkan. Bukan juga tentang tubuh wangi setelah mandi. Namun lebih dari itu. Kebiasaan bersih merupakan bagian dari pola hidup yang senantiasa dilakukan berulang hingga menjadi bagian dari keseharian.
Mulai dari mandi pagi, mencuci tangan sebelum makan, membereskan mainan setelah digunakan, hingga mengucapkan syukur dan berdoa sebelum tidur. Sederhana, tapi memiliki dampak besar. Apa saja dampaknya? Tentu saja tubuh menjadi lebih sehat, hati lebih nyaman, dan pikiran lebih tertata.
Mengapa Menjaga Kebersihan?
Beberapa waktu lalu, saya baru membaca berita viral tentang Raya, seorang anak perempuan usia 4 tahun yang melawan ribuan cacing hidup di dalam hidupnya. Qodarallah, Raya lebih dahulu dipanggil oleh Allah. Wallahu a’lam, latar belakang keluarga yang serba kurang menjadi sedikit abai dengan kesehatan sang anak. Dari berita tersebut, kita bisa belajar sebagai orang tua untuk membekali anak agar menjalani kebiasaan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Ada beberapa manfaat yang akan didapat.
Kesehatan lebih terlindungi
Kuman atau bakteri lebih suka sembunyi di tempat yang kotor. Dengan terbiasa melakukan cuci tangan atau menjaga rumah tetap bersih, keluarga bisa terhindar dari penyakit yang sering datang tiba-tiba, seperti flu atau diare.
Suasana hati ikut ceria
Ada yang menganggap membersihkan dan membereskan rumah adalah me time ibu sambil meregangkan otot. Meskipun tidak terhitung olahraga sebetulnya tapi gerakan sederhana yang membuat rumah menjadi rapi akan berefek pada hati yang jadi lebih ringan. Anak-anak pun juga lebih betah bermain atau belajar ketika suasana rumah terasa nyaman.
Produktivitas meningkat
Ruangan rumah yang rapi akan membantu fokus lebih baik. Meja belajar yang tertata membuat anak lebih semangat mengerjakan PR. Begitu juga orang tua, pekerjaan terasa lebih lancar saat tidak diganggu tumpukan barang berantakan.
Contoh Kebiasaan Bersih yang Bisa Dilakukan
- Mandi dua kali sehari, pagi dan sore akan membuat tubuh menjadi lebih segar dan siap beraktivitas.
- Cuci tangan sebelum memasak dan makan
- Merapikan tempat tidur setelah bangun, supaya kamar lebih rapi dan nyaman.
- Bersih-bersih bersama di akhir pekan, seperti menyapu, mengepel, atau menata ulang ruang tamu
- Membersihkan file di smartphone dengan menghapus yang dirasa sudah tak penting. Selain itu mengatur waktu maksimal screen time untuk menjaga kesehatan mata.
- Melakukan rutinitas bersih diri di malam hari sebelum tidur
Cara Menumbuhkan Kebiasaan Bersih pada Anak
- Mulai dari hal kecil. Misalnya saja, mengajak anak merapikan buku atau alat tulisnya sendiri
- Teladan nyata. Anak adalah peniru ulung. Orang tua yang terbiasa disiplin bersih akan lebih mudah ditiru oleh anak. Bukan sekadar kata-kata saja.
- Buat aktivitas bersih-bersih yang menyenangkan. Kita dapat menyalakan musik saat bersih-bersih atau buat tantangan siapa paling cepat membereskan.
- Apresiasi sekecil apa pun. Memberi pujian sederhana bisa membuat anak merasa bangga dan mau mengulangi kebiasaannya.
Dampak Jangka Panjang
Kebiasaan bersih yang dibiasakan sejak kecil akan terbawa hingga dewasa. Anak tumbuh lebih disiplin, bertanggung jawab, dan peduli pada kesehatan dirinya maupun orang lain.
Bagi orang tua, rumah yang bersih dan rapi memberikan rasa lega. Pikiran lebih tenang, pekerjaan lebih tertata, dan waktu bersama keluarga pun jadi lebih berkualitas. Kebersihan ternyata bukan sekadar soal fisik, tetapi juga soal ketenangan hati.
Penutup
Kebiasaan bersih bukan selalu deep cleaning rumah setiap waktu. Hal itu justru lahir dari hal-hal kecil yang dilakukan bersama-sama setiap hari. Dimulai dari merapikan tempat tidur, mencuci tangan, hingga membersihkan rumah. Aktivitas tersebut mampu menghadirkan rasa nyaman, sehat, dan bahagia.
Ketika kebersihan sudah menjadi kebiasaan yang selalu dilakukan, rumah menjadi tempat tumbuh yang penuh energi positif. Anak-anak belajar disiplin, kita sebagai orang tua merasa lebih ringan. Yuk, kita tumbuhkan kebiasaan bersih mulai dari lingkup keluarga!
Posting Komentar
Posting Komentar