Melatih Berani Bermain Tanpa Ditemani (Kemandirian Anak Hari Ke-9)

Di usia 3 tahun ini, Hizbi masih perlu dipupuk rasa percaya diri dan sikap beraninya. Terlebih, di masa-masa seperti ini jarang bermain ke taman, playground atau kumpul dengan teman sebayanya. Secara tidak langsung, hal itu memengaruhi sikapnya dalam bersosialisasi, apalagi jika bertemu orang baru. 

Temuan hari ini, melatih berani bermain tanpa ditemani. Saudaranya yang masih tetangga beberapa rumah, datang hari ini, minta dipandu untuk ulangan online (uji coba). Setelah ujian, Hizbi dan saudara perempuannya itu bermain bersama. Awalnya Hizbi minta ditemani bermain dong, padahal kan ada saudaranya. Saya agak menolak, dia minta Ayahnya untuk menemani. Duh, baiklah mumpung agak longgar, saya temani tapi tidak satu ruangan, agak jauh. Kemudian, saya tinggal perlahan sampai Hizbi sudah merasa nyaman. Alhamdulillah Hizbi tak mempersalahkan jika saya tak menemaninya bermain.


Strategi Melatih Berani Bermain Tanpa Ditemani

1. Memberi perhatian terlebih dahulu.

2. Sounding asyiknya bermain bersama.

3. Mengapresiasi atas keberaniannya.

4. Memberinya ruang atau kesempatan bermain bebas.

5. Melatih sosialisasi bertemu orang banyak dengan memperhatikan protokol kesehatan.


Aliran Rasa Kesuksesan dan Tantangan Temuan 

Alhamdulillah, saya senang Hizbi mulai menunjukkan sikap percaya diri dan berani walau tanpa ditemani. Saat melatih berani bermain tanpa ditemani, Hizbi sudah merasa enjoy ketika bermain. Tak merasa kehilangan, meski ditinggal. MasyaAllah, tabarakallah. InsyaAllah terus belajar bersama lagi. Semoga hari esok lebih baik. Aamiin.


April Fatmasari

(IP Suramadu)



April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang belajar menjadi blogger, penulis dan Canva designer. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar