Setiap Anak Adalah Unik

Siapa yang enggak ingin mempunyai anak yang akan berkontribusi kebaikan untuk ummat? InsyaAllah, tiap orang tua punya harapan seperti itu ya. Orang tua ingin mempunyai anak yang ketrampilan, saat anak terampil, dapat membantunya untuk bertahan hidup. Ketrampilan dapat dihasilkan dari beragam aktivitas yang diterima dan dilakukan anak secara spontan. Kenyataan itu menegaskan bahwa setiap anak adalah unik.

Setiap anak adalah unik

Setiap Anak adalah Unik

Anak-anak yang terlahir ke dunia adalah pilihan dari anak. Mereka membawa bintang masing-masing sejak lahir. Orang tua membantu menumbuhkan fitrahnya bukan membanding-bandingkannya. Diingatkan materi oleh Kakawi di zona 8 kelas bunda sayang institut ibu profesional bahwa tinggikan bukit, bukan meratakan lembah. Bisa jadi, anakku belum jago berorasi tapi sangat senang melayani dan bertemu orang lain. Bukankah itu suatu kekuatan sendiri dalam dirinya? Bisa saja, sifat melayaninya akan membantu menjalankan perannya sebagai dokter dan sebagainya. Aku menyadari bahwa Hizbi terlihat sangat teliti dan tak goyah dengan pendiriannya.

Fokus pada Kekuatan, Siasati Kelemahan

Allah menciptakan setiap makhluk dengan keunikan masing-masing. Manusia memiliki keunikan dari segi fisik atau pun sifatnya. Pasti memiliki kelebihan atau kekuatan diri dan kelemahannya. Dari kekuatan diri itu, jika dimaksimalkan akan muncul bakatnya. Memangnya bisa identifikasi bakat anak?

Di e-book pandu 45, menurut Bu Septi, bahwa menemukan bakat anak dengan menjalani beragam aktivitas yang kaya akan tiga hal. Apa saja itu? 

Kaya wawasan

Mengajak anak sering berjalan-jalan melihat beragam peran di muka bumi. 

Kaya kegiatan

Melakukan beragam macam kegiatan, mengelompokkan ragamnya yang berkaitan dengan sifat, peran, bahasa bakat dan diklasifikasi dalam 8 grup bakat.

Kaya gagasan

Saat anak mulai munculkan beragam gagasan dari wawasan dan pengalaman yang didapat. 

 

Seperti hari ini, mengajak anak untuk melakukan beragam aktivitas. Tapi terkadang, aktivitas itu, dilakukan atas inisiatif sendiri karena anak sudah nyaman dan senang. Mencoba aktivitas baru yaitu menanam beberapa benih tanaman. Ternyata anak tertarik dan bersemangat sekali. MasyaAllah. 

Begitu juga saat diajak untuk melukis dengan cat air. anak berani eksplorasi cat air pada tangan dan wajahnya hingga kotor. Padahal, awal mengenal cat masih belum terlalu tertarik dan risih saat terkena sedikit cat. MasyaAllah, tabarakallah. Dilanjutkan bermain huruf abjad dan hijaiyah pada poster yang menempel di dinding, menjelang tidur. Kalau tidak dihentikan, bisa-bisa asyik terus bermain.

Kesimpulan

MasyaAllah, good job, terlihat setitik minat bakat pada aktivitas yang beragam hari ini. Catatan ini bukanlah akhir karena proses observasinya tentu masih panjang, hingga bertahun-tahun. Kami sebagai orang tua, InsyaAllah masih terus mmendampingi dan meyakini bahwa setiap anak adalah unik. Semoga Allah memberi kemudahan.


April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang belajar menjadi blogger, penulis dan Canva designer. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar