Bunsay#6 Zona 4 | Bermain di Tepi Sawah (Hari ke-5)

Nggak nyangka, hari ini jadi pengalaman baru buat Hizbi. Sekedar jalan-jalan ke sawah, memang sering dilakukan saat di Madiun hampir setiap hari. Tapi kali ini memanfaatkan momen kelas bunsay#6 zona 4 hari ke-5, saya aja Hizbi melakukan suatu hal yang berbeda. Bisa jadi tadi itu adalah pengalaman baru baginya.

Bermain di tepi sawah, eksplorasi sekitarnya. Biasanya cuma lihat-lihat saja, tapi sekarang, mencoba hal baru bermain dari alam sekitar sawah. Reaksinya Hizbi gimana? Awalnya cuma mau duduk di gubuk, hingga akhirnya ada temannya yang tinggal dekat sawah datang. Ikut bermain juga. Hizbi jadi tertarik untuk mencoba dan mengikuti sensasi di tepi sawah. 

Hizbi ragu untuk memulai berjalan lurus di tepi selokan perbatasan sawah atau memegang lumpur sawah. Saat saya ajak, memang awalnya menolak. Kurang lebih seperti ini, "Nanti jatuh lho. Nggak mau, nanti kotor jadinya."

Ternyata waktu sudah terciprat air sawah, main dekat lumpurnya, seru juga. Buktinya diajak pulang masih belum mau. Sampai akhirnya Hizbi mau beranjak karena temannya duluan yang berpamitan pulang.

Dari aktivitas bermain di tepi sawah, ada beberapa catatan yang saya amati tentang gaya belajar dan stimulasi kreativitas, antara lain:

Proses kreativitas: 
Bermain di tepi sawah. Biasanya hanya mengkhayal menuangkan air becek-becek. Tapi saat ini bermain di sawah seperti petani dengan alat-alat imajinasinya.

Tujuan Belajar:
IC (Intelectual Curiosity)
Hizbi bertanya kenapa membajak sawahnya bolak-balik. Air sawah berasal dari mana. Dimana padinya karena memang banyak sawah yang belum tandur.
CA (Creative Imagination)
Hizbi menganggap ranting pohon sebagai cangkul. Katanya lumpur yang lengket seperti semen untuk membangun
AD (Art of Discovery)
Hizbi membuat lubang-lubang berjarak di lumpur tepian sawah untuk ditanami. Mau buat orang-orangan sawah tapi belum jadi.
NA (Noble of Attitude)
Mengingatkan Hizbi agar tetap menjaga kebersihan karena ada beberapa titik di sawah terutama dekat gubuk yang banyak sampah berserakan.

Refleksi
Bermain dengan alam sekitar seperti bermain di tepi sawah, mungkin terlihat sepele tapi banyak hal yang bisa dieksplorasi kemudian diamati sebagai catatan gaya belajar dan stimulasi kreativitas Hizbi. Secara fisik dapat, sensori juga, sosialisasi, kreativitas dan pengetahuan.

Alhamdulillah pengalaman baru di hari ke-5 zona 4 ini cukup menyenangkan, bukan hanya untuk Hizbi tapi saya juga merasakannya. Kegiatan main di sawah diakhiri dengan cuci tangan bersama dengan air sawah. Hizbi tak mau membersihkan alas sandal bekas lumpur. Mungkin pikirnya, kenang-kenangan setelah main di sawah.

April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang memutuskan kembali mengajar sebagai guru komputer sekolah dasar. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar