Belajar Mengudara dengan Cara Membuat Podcast

4 komentar

Assalamualaikum. Apa kabar, teman-teman? Semoga tetap menjaga protokol kesehatan, tanpa mengurangi interaksi pada sesama. Pandemi seakan membuat kita sangat berjarak dengan lainnya. Tetapi, pandemi pula yang mengajarkan banyak hal serta hikmah dalam hidup. Salah satunya, kita lebih sering memanfaatkan teknologi di era digital ini. 

Bagi yang bekerja di industri kreatif, mungkin sudah terbiasa dengan segala macam aplikasi. Tetapi buat ibu rumah tangga sepertiku, rasanya tertantang sekali untuk belajar aplikasi baru. Seperti belajar cara membuat akun podcast baru.

Seperti beberapa pekan lalu, saat kelas parenting yang aku ikuti ( kelas bunda cekatan, institut ibu profesional) memberikan tantangan untuk membuat jurnal belajar secara audio. Wah, aku berpikir puluhan kali, sebelum memutuskan. Beberapa kesempatan menjadi moderator, selalu ada kendala pada suaraku, kurang terdengar atau terlalu kecil. Hm, membuat rekaman audio saat ini, menjadi caraku belajar untuk menghasilkan suara yang lebih pas. Hihihi.

Berkenalan dengan Podcast

Sebetulnya bisa saja aku langsung setor audio dari aplikasi recorder handphone. Tetapi, aku ingin belajar hal baru, jadinya merasakan sendiri mengutak-atik membuat podcast baru. Sebelum mencoba, aku mengira bahwa podcast itu sistem kerjanya seperti radio. Namun, aku salah. 

Sepemahamanku dan setelah mencoba membuat, podcast itu suatu hasil rekaman audio yang diunggah di platform tertentu dan dapat didengarkan siapa saja. Podcast ternyata lebih fleksibel dibandingkan radio. Melalui podcast, kita bisa langsung mendengarkan rekaman audio, tanpa harus menunggu jadwal streaming atau frekuensi tertentu. 

Aku baru tahu setahun belakangan ini tentang podcast. Padahal, podcast sudah ada sejak tahun 2004. Dulu, jika ingin mendengarkan podcast, harus mengunduh dulu. Sedangkan sekarang, kita bisa mendengarkan podcast secara online tanpa mengunduh. 

Untuk mendengarkan podcast, bisa menggunakan Spotify atau platform audio streaming lainnya. Jurnalis BBC, Ben Hammersley yang pertama kali menyebutkan podcast, berasal dari kata play on demand dan broadcast. Lalu, diakuisisi perusahaan Apple di produk iPod. Pasti sudah tidak asing dengan iPod yang booming di masanya kan?

Podcast Kian Populer

Konten podcast semakin digemari masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Indonesia menempati urutan ketiga sebagai pendengar podcast terbesar di dunia. Dari Katadata, ada survei yang dilakukan pada pengguna internet berusia 16 sampai 64 tahun. Podcast semakin akrab di telinga berbagai kalangan, terutama milenial. Dari wawancara Katadata pada Februari 2020 bersama 15 orang dengan usia antara 20 sampai 40 tahun, menyatakan antusias dengan podcast.

Setelah aku menulusuri sendiri, sangat banyak sekali channel podcast. Saat mendengarkan, rasanya memang santai dan bisa berpindah-pindah sesuai keinginan. Bisa dibilang, podcast sudah mempunyai pendengar setia nih. 

Lalu, apakah kita hanya ingin menjadi pendengar? Bukankah kita bisa merasakan menjadi podcaster sekaligus melatih kemampuan public speaking? Memang berbeda sih, tidak langsung tampil secara nyata di depan orang banyak.Tetapi, audio podcast tetap akan didengarkan khalayak umum, kan? Hehe.

Aku berlatih menghasilkan audio podcast yang pas, menurutku, hingga lebih dari 15 kali rekaman. Terdengar lebay ya, tetapi begitulah kenyataannya. Awalnya memang tidak percaya diri, lama-lama ingin mengulang lagi.

Persiapan Sebelum Rekaman

Seperti pada umumnya, jika akan berbicara di depan umum, butuh persiapan. Apalagi buatku yang tidak bisa spontan menjelaskan suatu materi. Aku perlu belajar memersiapkan dengan matang supaya tidak belepotan. Hehe. Hal yang perlu disiapkan antara lain:

Penentuan tema

Sebelum melakukan rekaman, kita perlu menentukan dulu tema yang akan dibahas. Jika perlu, bisa menyiapkan referensi terlebih dulu untuk bahan rekaman. Tema yang dipilih, tentu yang disukai dan dikuasai karena hal itu membuat kita semakin lancar berbicara. 

Membuat script

Script alias catatan sebagai bahan rekaman. Script sebagai pegangan agar tidak keluar dari topik khusus yang dibicarakan. Selain itu, membantu mengingatkan jika sedikit terlupa dengan yang dibicarakan. Alhamdulillah, aku merasa terbantu bisa lancar bicara dari pembuka sampai penutup.

Menyiapkan perangkat

Bagi pemula sepertiku, rasanya belum membutuhkan membeli alat tambahan untuk rekaman. Aku memanfaatkan speaker di handphone saja. Namun, jika memang ingin serius menekuni dunia podcast dan ada dana, boleh saja membeli seperangkat alat rekamnya. 

Cara Membuat Podcast

Aku mengira, kalau membuat podcast dapat langsung upload ke Spotify, ternyata tidak. Aku butuh platform tambahan sebagai perantara untuk upload rekaman ke Spotify. Aku menggunakan Anchor di laptop. Anchor juga bisa digunakan di handphone.  Bagaimana caranya?

1. Jika menggunakan handphone, bisa mengunduh aplikasi Anchor di Google Playstore. Namun, aku menggunakan laptop, sehingga langsung membuka situs anchor.fm.

2. Kita perlu melakukan sign up, jika belum memiliki akun. Saat sudah memiliki akun, dapat langsung mengisi data untuk login.


3. Ketika sudah login, kita klik tab Episode. Nanti akan muncul beberapa menu. Kita bisa memulai rekaman dengan memilih menu Record.Jika sudah selesai merekam, kita bisa tambahkan rekaman ke bagian Episode dengan menekan tombol plus.

4. Lalu, bisa diedit sedemikian rupa dengan menambahkan background music. Diakhiri dengan memilih tombol Save Episode.

5. Mengisi keterangan yang diperlukan. Episode title, description, publish date, upload new episode art, kemudian klik publish atau update. 

6. Rekaman podcast siap didengarkan melalui Spotify atau platform lainnya. 

Penutup

Bagaimana teman-teman? Cara membuat Podcast cukup mudah atau membingungkan? Mungkin perlu merasakan sendiri keseruan dalam membuat rekaman hingga dipublikasikan. Bagi yang ingin belajar public speaking, podcast bisa menjadi sarana belajar berbicara pada khalayak secara tidak langsung. Seperti yang aku rasakan, podcast cukup membantu untuk tahu intonasi, artikulasi yang tepat. Semoga tulisan ini, bermanfaat yaa. Selamat mencoba!



Referensi:

Blog.skillacademy.com

Sekawanmedia.co.id

Databoks.katadata.co.id



April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang belajar menjadi blogger, penulis dan Canva designer. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

4 komentar

  1. Dunia yang pengeeeen banget aku geluti tapi kok belum ada nyali juga ya buat ngobrol panjang lebar di podcast.

    baiklah nanti aku coba coba lagi! Makasih ya tips dan sarannya yang mudah

    BalasHapus
  2. Wah ternyata podcqst diminati juga ya Mbak. Jadi inget pernah bijin juga akun podcast tapi belum pernah diisi, huhu...

    BalasHapus
  3. kalau saya sebenarnya jarang sih dengerin podcast. seringnya nonton podcast di chanel youtube. hehe. tapi ini bisa jadi sarana buat mengungkapkan ide dan pemikiran kita ya kayaknya selain lewat tulisan

    BalasHapus
  4. Seru juga buat podcast ternyata. Salah satu podcast yang aku ikuti itu Deddy Corbuzier.

    BalasHapus

Posting Komentar